Kompetisi layanan jaringan 5G di Indonesia akan makin seru, dikarenakan akan dilakukan Uji Laik Operasi (ULO) 5G oleh XL Axiata di bulan Juli ini dimana sebelumnya Telkomsel dan Indosat Ooredoo yang telah melayani secara komersil layanan mobile generasi ke-5 itu.
VP Corporate Communications Telkomsel, Denny Abidin sampaikan cara untuk hadapi persaingan yang bakal terjadi pada layanan 5G antara operator mobile Indonesia, yang bakal dilaksanakan oleh Telkomsel sebagai operator mobile yang pertama melangsungkan 5G di Indonesia.
Dikatakan Denny Abidin, yang paling penting ialah merangkum berapa besar faedah untuk pemakai dan siapa yang bakal manfaatkan service 5G ini nanti. Untuk pendayagunaan 5G untuk konsumen setia umum Telkomsel dikatakannya akan bekerjasama dengan produsen handphone hingga ketersediaannya lumayan banyak di pasar.
“Di tahapan awalnya ini kan konsumen setia cukup ketidaktahuan cari handset yang dukungan dengan spektrum yang dipakai Telkomsel. Kami akan bekerjasama dengan semakin banyak supplier kembali,” terang pria yang dekat diundang Abe.
Lebih lanjut dijelaskan Abe, yang menjadi tantangan berikutnya adalah selain pelanggan umum, siapa yang akan menggunakan layanan 5G ini karena sebagian besar use case yang ada, layanan internet cepat ini banyak dignakan oleh industri.
Telkomsel sendiri saat ini sudah menjalin kerjasama dengan Schneider Electric untuk pemanfaatan teknologi 5G oleh industri. Kerjasama ini menurutnya salah satu bukti bahwa di 5G ada satu segmen lagi yang namanya korporasi atau B2B yang bisa memanfaatkan layanan ini.
“Telkomsel akan melakukan kolaborasi lagi untuk segmen korporasi dengan instansi terkait, baik dengan perindustrian atau perdagangan serta dengan beberapa BUMN,” jelasnya.
Dijelaskannya, layanan 5G ini memiliki target audience yang berbeda jika diingkan dengan layanan 4G. Pada saat 4G target audience layanan ini masih human atau pelanggan pada umumnya, sedangkan 5g target segmennya lebih luas lagi tidak hanya people tapi juga mesin.
“5G ini sangat customize tergantung solusi apa yang dibutuhkan oleh mitra. Di sektor pertambangan kebutuhannya akan berbeda. Begitu juga di sektor medis, kebutuhannya juga pasti berbeda. Semuanya sangat berbeda,” tegas Abe.
Pada umumnya diungkapkan Abe, dalam merealisasikan visi jadi digital telco compay di zaman 5G ini Telkomsel terus akan meneruskan alih bentuk digitalnya lewat kiat Trivecta, yakni digital connectivity, digital basis dan digital serviss.