Meskipun sekarang ini handphone 5G mulai banyak yang datang ke Indonesia, tidak berarti akan gantikan piranti 4G. Hal itu dikatakan oleh pemerhati handphone Lucky Sebastian.
Menurut Lucky, penggantian piranti jalan lempeng dengan tersedianya jaringan. Tiap angkatan jaringan umumnya berlaku kurang lebih satu dasawarsa.
Misalnya 4G yang diawali pada 2009, konektivitas 5G yang selanjutnya dikeluarkan komersil di 2019, dan diprediksi di 2030 baru masuk ke angkatan ke enam, atau 6G.
Jadi masihlah ada kesempatan yang cukup panjang sampai ke sampai konektivitas 5G betul-betul mengkover banyak daerah di Indonesia, peluang 3-4 tahun kembali.
“Jadi walaupun smartphone 5G sudah mulai hype nya di negara kita, masih cukup lama baru menggantikan ponsel 4G,” kata Lucky saat dihubungi melalui pesan singkat, Sabtu (10/7).
Kembali juga, jelasnya, konektivitas 5G ini bakal di backup oleh 4G . Maka handphone 4G terus akan dapat jalan, bahkan juga kecepatannya akan bertambah karena harus menyeimbangi kecepatan 5G supaya tidak jauh turun saat konektivitas 5G pada sebuah wilayah tidak atau memang belum tercover.
“Lama kelamaan sama seperti sekarang semua ponsel rata-rata berjalan di jaringan 4G, hal yang sama beberapa saat lagi semua ponsel akan berangsur support 5G, walau tetap bisa jalan di jaringan 4G,” ujarnya.
Di saat operator perlu memperbesar bandwidth untuk 5G, karena itu peluang frekwensi yang dahulu dipakai oleh 3G dan 2G yang bakal dipertaruhkan. Konektivitas 3G telah sedikit pemakainya tergantikan 4G, sementara 2G cuman dipakai untuk voice, di mana saat ini tehnologinya akan tergantikan dengan VoLTE voice over LTE atau voice over 5G network yang prospektif suara lebih bersih dan jaringan data yang tidak terputus saat telpon.