OVO bersama pimpinan investasi Bareksa saat ini mendatangkan produk investasi terkini yakni Reksa Dana Syariah Syailendra OVO Bareksa Tunai Likuid (Reksa Dana Syariah SOBAT Likuid) di aplikasi OVO.
Kehadiran produk reksa dana pasar uang syariah pertama di Indonesia yang dapat dicairkan secara instant ke uang electronic (e-money) ini sebagai wujud loyalitas OVO bersama beberapa partnernya untuk turut lebih memajukan ekonomi syariah Indonesia yang semakin berkembang.
Berdasar laporan Global Islamic Economy Report, keinginan akan produk dan service yang berbasiskan syariah bertambah cukup berarti. Ekonomi syariah di Indonesia bertambah dari status ke 10 pada 2018 jadi status ke 4 pada 2020.
Hal ini berbanding lurus dengan temuan survei yang dilakukan OVO, dimana setidaknya 40 persen pengguna OVO menyatakan ketertarikannya untuk berinvestasi produk investasi berbasis syariah di aplikasi OVO.
Berdasarkan data tersebut, Head of OVO Invest, Hadibrata Mantik mengatakan, OVO terus berkomitmen untuk membantu pemerintah mempercepat literasi dan penetrasi keuangan di Indonesia, tidak hanya keuangan konvensional tetapi juga keuangan syariah.
“Dengan hadirnya Reksa Dana Syariah Syailendra OVO Bareksa Tunai Likuid di aplikasi OVO, kami ingin memberikan pilihan yang lebih beragam bagi pengguna OVO dalam berinvestasi. Tidak hanya itu, produk ini menggarisbawahi komitmen kami dalam membuka akses yang terjangkau, terpercaya, dan nyaman dalam pengelolaan investasi,” ucapnya.
Mantik menyebut, seperti reksa dana pasar uang yang sebelumnya sudah diluncurkan pada halaman OVO Invest pada aplikasi OVO, Reksa Dana Syariah Syailendra OVO Bareksa Tunai Likuid juga memiliki beberapa keuntungan dan kemudahan. Pengguna OVO bisa mulai berinvestasi hanya dengan Rp10.000.
Lalu ada juga fitur pencairan secara cepat, yaitu fitur unik yang memungkinkan investor untuk mencairkan investasi mereka ke saldo OVO Cash dengan sangat cepat, sehingga nyaman digunakan untuk pembayaran transaksi uang elektronik. Fitur ini menjadi yang pertama hadir di Indonesia dalam hal produk reksa dana pasar uang syariah dengan pencairan instan ke uang elektronik.
Sesuai namanya, produk Reksa Dana Syariah Syailendra OVO Bareksa Tunai Likuid akan berfokus pada pengelolaan aset-aset syariah yang sesuai dengan tata kelola produk investasi syariah.
Meskipun dapat dimiliki dengan biaya yang minim, produk ini menawarkan bagi hasil investasi yang lebih tinggi dari produk deposito dengan target bagi hasil mulai dari 3% hingga 6%. Sehingga pengguna OVO kini bisa mendapatkan imbal balik yang cukup baik atas dana yang disimpan di OVO.
Sementara Direktur Syailendra Capital, Harnugama menjelaskan bahwa Syailendra Capital yang memiliki total AUM lebih dari Rp 25 T (termasuk RDPT & KPD) pada akhir Desember 2020, melihat antusiasme investor ritel dan menawarkan produk reksa dana pasar uang syariah karena pilihan tersebut adalah yang paling mudah serta minim resiko untuk nasabah bertransaksi online.
“Dengan nilai beli minimum yang terjangkau, harapannya produk ini dapat menjadi jawaban bagi kebutuhan investasi masyarakat, sehingga mereka semakin dekat dengan goals atau tujuan keuangan yang ingin dicapai,” papar Harnugama.
Chief Research and Business Development Officer Bareksa, Ni Putu Kurniasari menjelaskan perkembangan industri reksadana syariah sepanjang dua tahun terakhir cukup pesat, yang tercermin dari data dana kelolaan dan pangsa pasar industri.
Berdasarkan data OJK, nilai dana kelolaan reksadana syariah capai Rp77,5 triliun per April 2021, meningkat lebih dari 2x lipat dibanding Rp34,5 triliun per akhir 2018. Di saat yang serupa, market share reksadana syariah melejit jadi 13,65 % di akhir April 2021. Angka ini melejit dibanding dengan 6,82 % saja per akhir 2018.