Dekke.net – Kucing kini menjadi hewan peliharaan yang digemari banyak orang karena tingkah lucu dan menggemaskannya. Disamping itu, pemilik kucing terkadang merasa kebingungan karena tidak memahami arti bahasa yang diucapkan sang kucing. Beruntungnya kini terdapat aplikasi penerjemah bahasa kucing yang dapat membantu pemilik memahami bahasa kucing. Walaupun kebenarannya tidak mencapai 100%.
Daftar 5 Aplikasi Penerjemah Bahasa Kucing
Adanya aplikasi tersebut tentu memudahkan pemilik kucing dalam mengetahui kemauan kucing yang dimaksudkan. Para ahli telah menjelaskan bahwa kebanyakan kucing memiliki karakter yang sama. Oleh karena itu, aplikasi ini telah terbukti mampu memahami bahasa kucing meskipun hasilnya tidak akurat 100%. Penasaran dengan aplikasinya? Simak semua ulasannya dibawah ini:
1. Human To Cat
Pertama adalah aplikasi Human to Cat yang merupakan hasil pengembangan dari Electric French Fries. Melalui aplikasi ini, pengguna dapat berkomunikasi atau memahami apa sebenarnya yang sedang diucapkan oleh hewan peliharaan.
Pengguna hanya perlu merekam suara kucing pada aplikasi. Setelahnya aplikasi akan memproses datanya dan akan menampilkan arti dari bahasa dari bunyi sang kucing. Sayangnya aplikasi ini belum terjamin keakuratannya dalam menerjemahkan bahasa kucing.
2. MeowTalk
Aplikasi MeowTalk telah dirancang khusus untuk membantu para pemilik kucing agar dapat berkomunikasi dengan kucing melalui terjemahan bahasa kucing. Ketika MeowTalk digunakan secara rutin, sistem aplikasi akan dapat lebih mudah mendeteksi bahasa kucing.
Aplikasi ini menyediakan tampilan dan informasi yang cukup menarik. Didalamnya terdapat beberapa kalimat atau bahasa kucing yang bisa diterjemahkan. Terjemahan tersebut antara lain beri kucing makan atau tinggalkan kucing sendiri.
3. Google Translate For Animals
Aplikasi penerjemah bahasa kucing ketiga adalah aplikasi Google Translate for Animals. Aplikasi ini merupakan aplikasi resmi dari Google yang dapat menerjemahkan bahasa kucing. Konsep dari aplikasi ini sama dengan Google Translate yang digunakan manusia.
Tidak hanya fungsinya saja, aplikasi ini memiliki keunggulan menerjemahkan bahasa atau bunyi hewan lainnya seperti burung, anjing, ataupun ayam. Untuk menggunakannya, cukup rekam suara kucing dengan mikrofon maka Google akan menganalisis suara kucing tersebut dan akan menampilkan hasil terjemahannya.
4. Meowlingual
Seperti namanya, aplikasi ini merupakan aplikasi yang dapat memahami atau menerjemahkan bahasa kucing agar dapat diketahui oleh sang pemilik. Meowlingual diciptakan oleh ahli kecerdasan buatan dari Jepang yang sebelumnya telah meluncurkan aplikasi penerjemah bahasa anjing ke bahasa manusia.
Aplikasi ini sangat cocok bagi pecinta kucing yang ingin berkomunikasi dengan hewan peliharaan dan memahami kemauannya. Cara kerja aplikasi sangatlah sederhana, cukup buka aplikasi dan letakkan ponsel di atas kepala kucing. Secara otomatis aplikasi akan mengolah dan memproses suara kucing menjadi terjemahan bahasa yang dapat dimengerti manusia.
5. Kucing Penerjemah Simulator
Terakhir adalah aplikasi Kucing Penerjemah Simulator yang dapat dicoba ketika ingin memahami bahasa kucing yang dipelihara. Aplikasi ini merupakan aplikasi besutan dari Big Beep dengan cara kerja yang hampir sama dengan aplikasi penerjemah bahasa kucing lainnya. Suara kucing yang sudah direkam akan diproses dan diolah hingga bisa diterjemahkan kedalam bahasa manusia.
Semakin banyak data rekaman suara kucing yang disimpan, maka aplikasi akan semakin mudah dalam mengenali pola suara yang dikeluarkan dari kucing. Perlu diingat bahwa aplikasi ini tidak menyajikan terjemahan bahasa kucing yang mutlak kebenarannya, tergantung berapa banyak data rekaman yang tersimpan pada aplikasi.
Demikian 5 aplikasi penerjemah bahasa kucing yang dapat dicoba untuk menerjemahkan bahasa kucing tercinta. Aplikasi tersebut tentu sangat membantu pecinta kucing yang ingin memahami apa yang ingin disampaikan oleh peliharaan tersayang. Namun sejumlah aplikasi diatas tidak memberikan terjemahan secara akurat karena tidak semua suara kucing dapat diolah pada aplikasi akibat keterbatasan data yang tersimpan.